Berita

Kunjungi Surakarta dan Karanganyar, Menteri Suharso Tinjau Vaksinasi Hingga UMKM

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memulai Kunjungan Kerja Solo dengan meninjau fasilitas, pelayanan dan program kesehatan serta proses vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar, Jumat (17/9). Menteri Suharso juga berdialog dengan warga tentang pelayanan kesehatan, utamanya fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS. “Selain terus mendorong vaksinasi Covid-19, testing dan tracing juga sangat penting, ini kunci kita untuk menangani pandemi,” ujar Menteri Suharso.

Dari RSUD Karanganyar, Menteri Suharso menyambangi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ubigo, produsen molen ubi ungu yang didirikan secara patungan modal, Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Batik Sekar Girilayu, penghasil batik secara tradisional, serta e-Warong Mojosongo Sentosa 2, warung kelontong yang berdiri sejak 2017. UMKM dan KUBe di Solo terus berupaya agar tetap produktif, terlebih sebetulnya, sebelum Covid-19 melanda, Tingkat Kemiskinan Solo Raya telah mengalami penurunan signifikan. Pada 2020, Kabupaten Sukoharjo memiliki tingkat kemiskinan terendah yaitu 7,68 persen, sedangkan Kabupaten Sragen memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Solo Raya dengan angka 13,38 persen.

Sebagai upaya pemulihan ekonomi, pemerintah mendorong implementasi Program Keluarga Harapan yang diberikan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga memberikan bantuan stimulan usaha Kelompok Usaha Bersama (KUBe). Peningkatan skala ekonomi dan perluasan pemasaran dimulai dari KPM yang diberikan bantuan sosial stimulan permodalan untuk KUBe. Selanjutnya, setelah KUBe terbentuk, kelompok ini diberikan stimulan permodalan, pendampingan, hingga penyediaan sarana dan prasarana. “Setelah itu, kami mendorong peningkatan skala ekonomi dan perluasan jaringan pemasaran sehingga terbentuk KUBe Berdaya,” tambah Menteri Suharso. 

Selain memperluas jaringan pemasaran, strategi pengembangan UMKM meliputi standardisasi produk, penyederhanaan perizinan halal, Pangan Industri Rumah Tangga, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta hak atas kekayaan intelektual (HAKI). Selain itu, pembenahan dana penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro agar lebih tepat sasaran, pembukaan pembatasan mobilitas secara bertahap agar produksi dan penjualan bisa pulih, sinkronisasi kebijakan penanganan pandemi, peningkatan jumlah pelatihan pemasaran secara daring, serta peningkatan pembelian produk UMKM oleh pemerintah juga menjadi langkah penting bagi pengembangan UMKM Solo.